CERPEN: KENANGAN BERSAMAMU




   Halo para sahabat sekarang saya mau coba publikasikan salah satu cerpen nih.
cerpen ini saya ambil dari salah satu website yang sudah cukup terkenal..

cerpen ini merupakan karya dari 






       Pagi senin, pagi yang aku tunggu setelah 2 hari yang lalu aku merubah gelar lajangku menjadi berpacaran. 

   Tak sabar rasanya kulangkahi kaki ini untuk memasuki ruanganku, ruangan yang mempertemukan aku dengannya, lelaki yang berhasil meluluhkan hatiku dengan senyumannya, bahkan pagi ini pun kulihat senyum itu, senyum yang membuyarkan konsentrasiku mengerjakan soal ulangan akhir akhir ini.

   Dia, dia si pemilik senyum itu adalah adik kelas yang saat itu menjadi pacarku. Dia periang dan lucu, itu yang aku suka darinya. Dia punya banyak cara untuk membuatku tersenyum dan membuatku merasa nyaman berada di dekatnya, oh, mungkinkah ini bahagia? Indahnya…

   Setelah sekitar 2 bulan menjalani hubungan yang indah itu sikapnya mulai berubah. Sudah jarang terlihat lagi senyum itu, senyum yang biasanya diperuntukan hanya untuk aku kemana? Kemana senyum itu?

    Dia yang dahulu selalu ada mulai berubah cuek dan masa bodoh dengan hubungan kami. Di awal aku masih mampu bertahan. Aku mengalah di setiap masalah, aku berusaha untuk tegar karena aku tak ingin hubungan ini berakhir, andai saja dia tau aku begitu menyayanginya, aku tak ingin kehilangannya, kehilangan senyumnya. Tapi sekuat kuatnya aku bertahan, aku tak kan mampu berjuang sendirian, aku hanyalah manusia lemah.

   Perlahan lahan aku berusaha untuk mencoba melepaskan, mencoba untuk tidak mengabarinya agar aku bisa lebih terbiasa nantinya. Aku terlalu lelah berjuang sendirian. Aku ingin tau seberapa besar rasanya itu untukku, tapi ternyata rasa itu tidak sebesar rasaku untuknya.

  Hingga malam itu datang, malam 17 agustus 2013, dengan mudahnya ia putuskan hubungan ini. Hubungan yang sudah terjalin 2 bulan 7 hari lamanya. Sakit? Iya, sakit sekali. Ingin rasanya ku caci maki dia, tapi apalah dayaku? Aku terlalu menyayanginya. Aku tak ingin melukai perasaannya seperti dia melukai perasaanku. Aku hargai keputusannya, aku rela! Aku tau keputusannyalah yang membuat dia bahagia.

   Hari-hari selanjutnya tak pernah lagi kulihat senyum itu, senyum yang selalu aku tunggu, senyum khusus untukku. Jujur aku merindukannya, sangat rindu. Bahkan sampai detik ini aku belum bisa lupakan senyum itu. Aku ingin memilikinya lagi walau aku tau itu hanyalah sebuah MIMPI!

  Untuk kamu pemilik senyum itu, terimakasih atas senyum terindah yang pernah kau beri. Aku akan selalu mengenangnya, entah sampai kapan. Mungkin selamanya…

 

Theodora Dayanti<<< Klik untuk melihat Profile dan Link Facebook nya


source


Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
theodayy
admin
January 25, 2015 at 2:51 AM ×

wah cerpen saya dipublikasikan, terimakasih ya :)

Congrats bro theodayy you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
Thanks for your comment